Desa Pandean

 Pandean Dongko, Peringatan Hari Besar nasional (PHBN) merupakan hari yang bersejarah untuk bangsa Indonesia dimana tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekan RI yang pada tahun ini bangsa indonesia sudah berusia yang ke 73 tahun.

Desa Pandean punya cara sendiri untuk memeriahkan HUT RI yang ke 73 tahun ini, Bpk SUYITNO yang sebagai ketua PHBN yang dibantu oleh semua anggota PHBN Desa pandean yang terdiri dari karang Taruna, Tokoh Pemuda, Tokoh masyarakat, Kewanitaan dan Perangkat Desa untuk menyusun kegiatan dan membantu selama diselenggarakannya kegiatan PHBN.

Diawali dengan acara tirakatan pada malam 17 Agustus yang bertempat di aula balai Desa pandean, merupakan acara rutinan tiap tahun. Acara malam tirakatan dihadiri oleh semua tokoh agama se Desa pandean, tokoh masyarakat, BPD dan semua perangkat Desa. Bpk Imam Muntoyib selaku seksi Keagamaan mengatakan acara malam tirakatan adalah acara rutinan tiap tahun tetapi untuk tahun ini ada yang berbeda dengan adanya Sholawatan dari para pemuda Desa Pandean. Tujuan diselenggarakannya acara malam tirakatan tidak lain adalah untuk berdo’a bersama, mengenang  jasa pahlawan dan juga sebagai ajang untuk silaturrahmi antara tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemerintahan Desa pandean.

Seperti tahun-yahun sebelumnya, untuk tahun ini dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar anak untuk lebih berprestasi, mencari bakat anak-anak usia produktif dan para pemuda sekaligus sebagai hiburan untuk masyrakat dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 73 tahun, diadakan berbagai macam perlombaan. Futsal tingkat SD/MI, Bola volly tingkat SD/MI dan Umum, lomba goyang lucu dan unik, estafet tepung, nyunggi tampah, makan kerupuk, lomba mewarnai, lomba menyanyi, MTQ, MHQ, MKQ, gerak jalan dan tentunya karnaval.

Pentas seni tingkat SD/MI menampilkan anak-anak yang lucu dari menari, bernyanyi, dan yang lainnya. Untuk pasar rakyat atau eksposisi dilaksanakan pada tanggal 30-08-2018 adalah tempat untuk mempromosikan hasil dari tiap Dusunan, masyarakat sangat antusias mengikutinya terlihat dengan banyaknya jenis makanan dan kerajinan tangan yang dibawa ke pasar rakyat. (Rars)